Musim hujan akhir-akhir ini sedang melanda sebagian besar daerah indonesia, setelah sekian lama Indonesia dilanda kemarau yang panjang, akhirnya musim hujan pun turun di Indonesia sejak dua bulan terakhir. Hujan juga merupakan kabar kembira bagi petani yang bercocok tanam di ladang, karena dengan hujan makan pertanian akan menjadi subur. Namun hujan menjadi bencana apabila curah hujan begitu besar dan menimbulkan banjir. Pada akhir-akhir ini curah hujan sangat besar, intensitas cahaya matahari pun sangat kecil. Begitu pula di Kota Yogyakarta, hampir setiap hari hujan turun dengan derasnya. Siang hari yang seharusnya panas akan terik matahari, menjadi mendung tertutup awan yang tebal yang menandakan hujan akan turun. Akibatnya aktivitas yang sering kita lakukan sering terganggu dengan turunnya hujan, atau terkadang juga kita membatalkan sebuah acara yang sudah kita rencanakan. Pada musim hujan sering terjadi banjir ditambah dengan angin puting beliung yang biasanya merusak pepohonan dan rumah-rumah warga. Angin putting beliung juga pernah terjadi di daerah Jogja beberapa waktu yang lalu.
Curah hujan yang tinggi seringkali membuat jalan tergenang air. Seperti yang terjadi pada siang tadi, hujan yang mulai turun sejak pukul satu siang tadi mengguyur Kota Jogja dengan begitu deras. Saat berkendara pada waktu hujan, saya melihat pemandangan yang tidak lazim dilihat adalah di Jalan Timoho bagian selatan, air menggenangi jalan kurang lebih 10-20 centimeter. Pengendara mobil dan motor yang lewat direpotkan dengan menggenangnya air di jalan tersebut. Pengendara pun seharusnya waspada agar kendaraannya tidak mati atau mogok pada saat melewati jalan yang tergenang air. Ada suatu kejadian yang menjadi perhatian saya tadi siang. Di jalan Timoho ada sebuah rumah dimana air mengalir deras dari jalan dan masuk ke halaman rumah tersebut. Rumah tersebut memang sejajar dengan jalan raya, sehingga air mudah untuk masuk ke area perumahan. Tidak jauh dari rumah tersebut terdapat pipa saluran air yang sedang memuntahkan air, mungkin saluran tersebut tidak bisa menampung air lagi, sehingga air keluar dari gorong-gorong. Tidak hanya itu, dibeberapa pipa air disepanjang jalan Timoho banyak yang tidak mamapu menahan arus air. Hal ini haruslah menjadi perhatian pemerintah Jogja dan masyarakat. Melakukan pembenahan saluran air di jalan jalan dan selokan menjadi hal yang penting pada musim hujan.
Pembenahan-pembenahan saluran di berbagai titik harus mulai diperbaiki dan perlengkapan-perlengkapan fasilitas serta infrastruktur umum haruslah memadai. Kalau tidak di perhatikan maka lama-kelamaan ruas jalan di berbagai titik akan terendam banjir pula. Dinas Pekerjaan umum DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) yang mempunyai tanggung jawab penuh terhadap Infrastruktur haruslah segera mengambil langkah-langkah dan berbenah mengurusi ruas-ruas jalan yang menjadi sarana angkutan umum yang banyak di lewati berbagai angkutan. Tak hanya dinas terkait yang harus bertanggung jawab, masyarakat pun harus waspada pada musim hujan, juga bertanggung jawab dan sadar akan dampak yang di timbulkan pada saat hujan. Menjaga lingkungan menjadi kewajiban bersama, seperti dengan tidak membuang sampah sembarangan di selokan atau sungai.
Biar bagaimanapun, banjir akan selalu menjadi ancaman untuk kehidupan kita. Namun penanganan yang tepat sasaran, efektif, dan sungguh-sungguh sangat memungkinkan untuk meminimalisir banjir. Kesungguhan dalam penerapan penanggulangan banjir diperlukan dengan membawa serta seluruh lapisan masyarakat, untuk tercapaianya negara minim bencana banjir. Kelalaian dalam menanggapi bencana banjir sangat beresiko mengingat banjir bukanlah kejadian biasa. Tetapi banjir menjadi luar biasa jika merusak berbagai fasilitas, menghambat aktivitas dan mengancam produktivitas manusia serta kerusakan lingkungan. Lingkungan adalah tempat kita hidup, untuk itulah jaga lingkungan kita dengan sebaik-baiknya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab untuk keberlangsungan hidup. Semoga untuk kedepannya jalan-jalan di Kota Yogyakarta menjadi bebas banjir, sehingga masyarakat Yogyakarta merasa nyaman..
No comments:
Post a Comment