Tuesday, February 17, 2015

Menikmati Keramaian Kota di Titik Nol Kilometer




                Terletak di sebelah selatan kawasan Malioboro, titik nol kilometer Jogja ini sering ramai dipadati pengunjung. Kawasan yang terletak di Jl. Ahmad Yani, yakni dari jam besar Ngejaman hingga perempatan Monumen 1 Maret 1949, diyakini menjadi titik nol kilometer Kota Jogja. Hampir setiap hari kawasan ini dipadati oleh pengunjung, baik domestik maupun asing untuk sekedar memotret, atau tempat nongkrongnya anak muda, maupun tempat berkumpulnya komunitas Jogja. Tak jarang juga, massa yang berdemo, menggelar orasinya di kawasan ini. Singgah di kawasan ini Anda bisa duduk sembari menikmati lalu lalang kendaraan yang melintas, dan melihat hiasan taman kota khas Jogja. Untuk Anda yang hobi memotret, di kawasan ini banyak sudut-sudut kota yang dapat Anda potret. Hiasan patung-patung unik di kawasan ini membuat pengunjung  betah berlama-lama, dan mengabadikanya dalam kamera. Di sekitar titik ini, terdapat gedung-gedung peninggalan Belanda yang masih kokoh dan berdiri tegak yang menambah kesan eksotik Kota Jogja. Seperti di sebelah barat terdapat Gedung Agung, di sebelah timur terdapat Museum Benteng Vredeburg, dan di dekat perempatan terdapat Gedung Kantor Pos, serta Gedung BNI. Di ujung sebelah selatan, Anda langsung dihadapkan dengan Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949, monumen tersebut sebagai bukti perjuangan masyarakat Jogja dahulu, ketika penjajah menyerang kembali kota ini. Tidak jarang Monumen ini menjadi tempat untuk pagelaran acara musik dan budaya. Jadi jika beruntung, Anda dapat berwisata sambil menikmati acara di sini. Keramaian tempat ini ditambah dengan para pedagang yang menjajakan makanan dan souvenir khas Jogja. Jika Anda ke Jogja, mampirlah ke titik nol kilometer ini.  
                 

Wisata Sejarah di Benteng Vredeburg



Salah satu wisata sejarah yang ada di Yogyakarta adalah Museum Benteng Vredeburg. Terletak di Jl. Jend. A. Yani No.6 atau di kawasan titik nol kilometer, museum ini tidak kalah ramai dipadati pengunjung saat berlibur. Tempat yang dibangun sekitar tahun 1765 ini, masih kokoh dan terawat dengan baik. Dahulu, tempat ini menjadi pusat pemerintah dan pertahanan Belanda, itu terlihat dari parit yang mengelilingi benteng dan keempat pos penjagaan di setiap sudutnya. Meski tempat ini milik Kesultanan Yogyakarta, namun pihak Keraton memberikannya ke pihak Belanda sebagai hibah. Tempat yang semula bernama Rustenberg yang berarti “Benteng Peristirahatan”, berganti nama menjadi Vredeburg tersebut berarti “Benteng Perdamaian”. Setelah mengalami beberapa perubahan fungsi di area ini, barulah pada tahun 1992, tempat ini resmi menjadi Museum Perjuangan. 

Untuk masuk ke Museum ini Anda hanya dikenakan tarif sebesar Rp. 2000 untuk dewasa, dan Rp. 1000 untuk anak-anak. Kawasan yang berbentuk persegi ini berisi beberapa bangunan, yang di dalamnya terdapat benda-benda bersejarah, seperti atribut tentara Indonesia, koleksi dari para pahlawan, foto-foto dan lukisan sejarah, serta diorama-diorama yang menggambarkan perjuangan bangsa Indonesia. Melihat benda-benda ini, Anda akan terbawa ke suasana masa lampau. Tak hanya sekedar berwisata, Anda dapat mempelajari kembali bagaimana perjuangan bangsa Indonesia dahulu. Untuk Anda yang suka berwisata sejarah, tidak salah jika Anda mampir ke tempat ini saat berkunjung ke Yogyakarta.              

Bermain Sambil Belajar di Taman Pintar



Tempat wisata yang satu ini selalu menjadi buruan bagi pelajar saat berkunjung ke Yogyakarta, adalah Taman Pintar Yogyakarta. Terletak di sebalah timur Benteng Vredeburg Jl. Panembahan Senopati No.1-3, Taman Pintar selalu ramai dipadati pelajar dari bebagai daerah. Taman Pintar adalah objek wisata yang memadukan hiburan dan edukasi. Tempat ini sangat cocok khususnya bagi anak dalam masa perkembangan. Tidaklah mahal untuk masuk ke tempat ini, tiket masuk ke Taman Pintar bervariasi, tergantung wahana yang dipilih dan katagori pengunjung. Wahan di sini mulai dari Rp.3000 hingga Rp. 20.000. 

Pengunjung akan diarahkan terlebih dahulu ke Gedung Memorabilia, di ruangan ini berisi media audio dan visual tentang sejarah Indonesia dan Kesultanan Yogyakarta, di sini juga dipampangkan foto tokoh-tokoh pendidikan Indonsia dan presiden Indonesia yang pernah menjabat. Pengunjung dapat belajar tentang riwayat hidup tokoh pendidikan dan para pejuang yang rela mengorbankan dirinya demi kemajuan pendidikan dan bangsa Indonesia. Di sini terdapat Gedung PAUD Barat dan Timur, di area ini terdapat alat peraga dan permainan edukasi, khusus bagi anak-anak praTK sampai TK. Di antara Gedung PAUD Barat dan Timur terdapat Ruang Planetarium, untuk Anda yang ingin belajar tentang antariksa, Anda patut mencoba Planetarium, yakni ruang teater film yang menampilkan pengetahuan tentang antariksa dan tatasurya. Bergeser Gedung Oval dan Kotak, Anda akan masuk ke akuarium, ikan-ikan yang bernari-nari menyambut Anda dalam akuarium di atas lorong tersebut. Keluar dari lorong akuarium tersebut, Anda memasuki area Gedung Oval lantai 1, yang menampilkan berbagai peralatan peraga berbasis edukasi sains yang bisa Anda akses secara gratis.
Naik ke lantai 2, terdapat deretan gambar tata surya dan planet-planet dipampangkan di dinding jalan yang melingkar menuju lantai 2. Di Gedung Kotak ini terdapat lebih banyak lagi alat peraga fisika dan sains yang dikemas menjadi permainan edukatif yang interaktif, pengunjung bisa langsung mencoba media ini. Ada salah satu spot yang menarik untuk Anda coba, yaitu rumah gempa yang dibuat oleh BMKG untuk simulasi saat terjadi gempa. Rumah gempa ini merupakan media yang baru dibuat pada tahun 2013. Selain itu terdapat ruang teater 3D. Ruangan ini menampilkan film 3 dimensi di mana pengunjung diajak seolah-olah berada dalam film tersebut. Teater 3D Taman Pintar berkapasitas 140 kursi dengan durasi pemutaran 15 menit.  
Selain wahana-wahana tersebut, di Taman Pintar ada beberapa spot wahana yang merupakan  program khusus dibuat untuk mengasah kreativitas, di area ini Anda bisa belajar dan mempraktikkan secara langsung. Diantara, spot penyiar (presenter) TV, kreasi batik, kreasi gerabah, lukis kaos, lukis gerabah dan hand on scient. Jika Anda sudah lapar, di lantai 1 tepatnya setelah pintu keluar dari Gedung Kotak terdapat food court Taman Pintar yang menyediakan makanan tradisional hingga modern, serta beraneka ragam jenis minuman. Setelah mencoba berbagai wahana, putra-putri Anda bisa mencoba wisata bahari yang terdapat di dekat area playground, wisata ini berbentuk kolam yang dibentuk memutar, anak Anda bisa menyusuri kolam ini dengan perahu kecil.

Berwisata Malam di Taman Pelangi



                Jika taman hanya dinikmati di siang hari, taman yang satu ini lebih indah dinikmati di malam hari. Taman Pelangi Yogyakarta, begitu sebutan untuk tempat wisata ini. Berlokasi di Kawasan Monumen Jogja Kembali (Monjali), Jl. Ringroad Utara Sleman, tempat ini ramai ketika malam tiba. Memasuki kawasan ini, seperti melihat festival lampion, Anda akan disuguhkan dengan gemerlap sinar lampion yang berwarna-warni, dari berbagai ukuran dan bentuk yang mengelilingi kawasan ini. Ada yang berbentuk flora, fauna, tokoh kartun, berbentuk manusia, dan bentuk lainnya. Malam yang gelap menjadi terang dan indah, karena pancaran dari sinar-sinar lampion tersebut, yang membuat suasana semakin hangat dan memberi kesan romantis. Tempat ini cocok untuk Anda yang ingin melewatkan malam di Jogja. Apalagi jika Anda datang bersama keluarga, suasana akan semakin meriah. Tidaklah mahal untuk masuk ke wisata ini, hanya Rp. 10.000 untuk hari biasa dan Rp. 15.000 untuk akhir pekan. Wisata ini buka dari jam 17.00 sore hingga jam 23.00 malam.
Tidak hanya lampion saja yang bisa Anda nikmati, berbagai wahana untuk anak-anak sampai dewasa tersedia di tempat ini. Seperti wahana trampolin, euro burge, kora-kora, boom-boom car, dan lainnya. Jika Anda lelah untuk mengelilingi taman, Anda bisa menyewa kereta sapari, becak, dan sepeda. Untuk Anda yang ingin menguji nyali, di sebelah timur Monjali, ada wahana rumah hantu, Anda bisa mencoba masuk ke rumah hantu ini. Harga sewa wahana-wahana tersebut mulai dari Rp.10.000 hingga Rp. 20.000. Tak usah khawatir jika Anda lapar, karena di sini sudah tersedia food court aneka makanan dan minuman di sekitar taman. Jika sudah lelah menyusuri taman, tempat duduk dan gazebo telah tersedia, di sini Anda akan semakin dimanjakan dengan panggung hiburan yang sudah siap untuk menghibur Anda hingga larut malam.  





Menguji Keberutungan dengan Masangin





Pernahkah mata Anda ditutup ketika berjalan? Cobalah bermain ke Alun-alun selatan Yogyakarta. Disini ada sebuah tradisi unik, bernama Masangin. Masangin merupakan sebuah tradisi dimana seseorang berjalan melewati dua pohon beringin dengan mata tertutup. Konon jika dapat melewati kedua pohon beringin, maka keinginannya akan terkabul, dan pertanda bahwa hatinya bersih, itu yang masyarakat Yogyakarta yakini.
Untuk mencoba Masangin, cukup dengan menutup mata dengan sebuah kain penutup yang Anda bawa, atau menyewa kain penutup disana seharga Rp 5.000. Setelah mata Anda ditutup, tubuh Anda diputar-putar, dan mulailah berjalan, bayangkan untuk melewati pohon beringin tersebut. Tapi jangan ngintip lho…meski terlihat mudah hanya melintas di tengah-tengah kedua pohon beringin, banyak orang yang tidak bisa melewatinya, dan malah melenceng jauh ke pinggir.  
Biasanya di akhir pekan alun-alun ini sering dipenuhi pengunjung, dan salah satu aktivitas pangunjung adalah mencoba keburuntungan dengan Masangin. Pengen coba bagaimana sensasi Masangin, datang saja ke alun-alun selatan Yogyakarta kapan saja. (San)